Monday, May 3, 2010

Chick Corea, Master Jazz Seri #1

Armando Anthony Corea (nama asli Chick Corea) yang lahir tanggal 12 Juni 1941 di Chelsea ini adalah “pioneer” jazz atau lebih enaknya dikatakan “master” jazz, yang albumnya bisa memenuhi rak-rak para pecinta jazz, dan referensi penting bagi musisi jazz untuk bereksplorasi. Dengan teknik-teknik, rhythmical feel, serta akurasi yang canggih-nya, beliau “mengotak-atik”atau “memain-mainkan” telinga saya yang belum begitu terlatih Tapi, enak saja saya menikmati style-nya yang free terstruktur rapi, dan inipun pendapat saya yang bila dibandingkan dengan pecinta jazz mungkin dideskripsikan dengan lebih “terperinci”.

Nama legendaris ini memang sudah berkibar sekitar 3 Dekade, namun “influence” musisi jazz dalam memainkan “fusion” atau “latin” ini sangat berarti. Dengan gaya bermain-nya yang “ritmikal” penuh sinkopitas dan komposisi yang “elegan” mengantarkan “telinga imajinasi” kita wara-wiri hanyut dalam dunia musikalitasnya yang sulit ditandingi. Selain terlanjur terkenal dengan gaya fusion-nya, beliau ini amat ahli dalam area post-bop, latin, free jazz, avant-garde, dan klasikal yang tertata rapi. Tidak hanya mengandalkan para pemain “pendukung”-nya yang sangat “technical”, komposisi-komposisi-nya cukup “mengerikan” bila ditampilkan.

Partner-partner-nya yang skillfull seperti Dave Weckl, John Pattituci, Eric Marienthal, Scott Henderson dan terakhir Frank Gambale adalah contoh nyata “gemblengan”-nya yang amat dikenal. Mungkin menurut saya keyboardist pianist yang jago nge-drum ini memang rajin “lihat-lihat bakat” seperti Miles Davis. Karena memang pada saat kecil beliau ini suka main-main piano dan drum, otomatis kebawa “sifat”-nya itu sampai sekarang. Peng-audisian-nya pada drummer tertuju pada Dave Weckl, seolah-seolah beliau mampu “membaca” bahwa “inilah partner yang bisa menemani saya” bermain-main dalam konteks “ritmis” yang lebih luas.

****

LAGU FAVORIT….

Tentu bagi musisi jazz, lagunya yang tersohor macam “Spain’ adalah wajib bagi pemula sampai advanced. Lagu ini, entah kenapa ketika saya mendengarkan penuh perhatian ke “struktur”-nya, menyiratkan “kedalaman” dalam berkomposisi jazz. Orisinalitasnya benar-benar terasa ketika mendengarkan versi “Chick Corea Akoustik Band”-nya dengan struktur “reharmonisasi” yang habis-habisan di-revisi menjadi lebih “enerjik”. Namun, ketika saya mendengar versi Al Jerrau, “roh” beliau masih tetap saja terasa walaupun dari segi “harmonik” mengandung “simplifikasi” agar lebih mudah dimainkan secara vokal. Unisono yang di-utilisasikan antar instrument membawa semacam energisitas yang membentuk karakter lagu ini kuat.

Asiknya mendengar sekaligus merasakan komposisi-komposisinya yang lain seperti “La Fiesta”, disajikan dengan style latin yang kental. Soprano Saxophone yang unison dengan Electric Piano, kombinasi yang cukup “nakal”. Apalagi pada bagian perkusi “ramai”-nya layaknya karnaval. Dalam komposisi ini, teknik Chick dalam memainkan “independensi” antara right hand dan left hand dipertontonkan. Ini gara-gara “hobi”-nya main drum juga kayaknya…he he… !

Komposisi lembut Crystal Silence yang “lembut”, “rubato”, “lounge”, dapat digunakan sebagai musik pengiring “refleksi” dan malahan praktisi “accelerated learning” merekomendasikannya untuk musik pengiring waktu belajar. Enak bener saat mendengar saat santai atau malam hari….Waktu belajar, saya kadang mendengarkan komposisi ini agar lebih fokus. Faktanya belajar sambil mendengar musik itu dianjurkan, beneran…

Pernah dengar komposisi Chick Corea Elektrik Band yang judulnya “Tale of Darling” yang dibuat dalam empat chapter ? Kalau gak salah di album Inside Out. Komentar saya untuk komposisi ini, “Bener-bener gila band-nya, mainnya free plus progressive plus dinamis plus indah plus elegan !”…Mungkin disini kita bisa mendengarkan “kejeniusan”-nya yang di-mix dengan band andalannya itu.
Berani sekali ber-eksplorasi dalam ritem yang “tarik-menarik” dan sinkop yang “tak terduga”. Ditampilkan dalam empat chapter menambah karakter progressive. Sialannnn…Interplay antara Chick dan Dave Weckl di chapter ketiga “edan”, Chick’s bermain dengan gaya “free jazz”-nya yang terpadu dengan pukulan drum Weckl secara “akurat” di intro-nya….Eric Mariental-lah yang menjaga “melodi tinggi” di lagu ini, gila juga main seperti sedang bermain gitar saja padahal yang dipegangnya adalah seperangkat alat tiup (saxophone). Di lini lain, Frank Gambale dan John Patittuci juga tak kalah menarik. Teknik disajikan dengan “mood” yang cocok, saya mesti belajar cara-cara gini nih…

****

ASPEK HARMONIK, MELODIK, DAN RITMIK

Karena beliau dulu-nya dididik secara klasik, secara tidak sadar dalam permainan-nya mengandung unsur klasik juga, seperti lagu-nya “Children Song”. Aspek harmoni beliau-pun dapat dianggap mengandung unsur-unsur klasik-nya Debussy dan Revel. Chord-chord yang dimainkan biasa diperindah dengan kualitas “#11”, “altered”, serta “suspended”. Melodi-nya mudah diingat, “lyrical”, dan pastinya melodi-melodi seperti itu sangat “pas” bila dijadikan “standard”. Ritmik-nya yang senang berkubang di area latin sudah menjadi “trademarknya” sebelum menelurkan album-album jazz fusion. Bisa disimak di lagu-lagu macam “La Fiesta”, “Spain”, “My Spanish Heart”, “Samba Song”, atau “Senor Mouse” yang unsur latin-nya kental sekali.

Kombinasi aspek harmonik, melodik, dan ritmik yang di-“blending” dengan technique yang masterful sudah membuat kita terpesona dan inilah hebatnya seorang “master jazz”. Akan amat hebat lagi kalau ternyata para “punggawa”-nya juga sama jagonya dengan kemampuan harmoni, melodi, dan ritmik-nya. Tentu saja, dengan latar belakang seperti ini beliau tidak main-main dalam memilih siapa “pendamping”-nya.

****

Beliau pernah menulis, “Discipline your body, disicipline your instrument”. Barangkali disinilah letak filosofis dari permainan beliau, penguasaan alat musik tergantung pada bagaimana kita men-disiplinkan tubuh kita terlebih dahulu. Kalimat tadi adalah “puisi”-nya mengenai musik, bisa dibayangkan betapa bijaknya seorang maestro seperti dia ini pandai ber-“sastra”.

Beliau memainkan tuts piano atau keyboard bagaikan memukuli perkusi saja. Touch-nya yang dinamis nan keras adalah ciri khas yang sulit diabaikan. Secara tersirat Chick Corea memberikan banyak “pelajaran” filosofis dan komposisional, yang bila dianalisis tentunya sangat menarik.

Kita bisa mempelajari unsur-unsur atau malah senyawa permainan beliau tidak hanya sebagai pianist/keyboardist, siapa saja musisi yang memang “interest” dengan style-nya bisa dengan mudah mempelajari repertoir-repertoir miliknya. Disini saya berperan sebagai “gitaris” saja, dan tulisan inipun hanya sebatas “gaya pandang” saya yang belum berpengalaman dalam “lahan musik jazz” dan “improvisasi”, maka dari itu lebih baik kita belajar bersama saja….he he he…

Improvisasi bagi musik jazz adalah pendefinisi yang utama, dan Chick Corea meskipun jago dalam mengkomposisi nada-nada unisono merupakan improvisator yang “jenius”. Untaian nada yang “kontinuitas”-nya terasa dapat diraih olehnya dalam tiap solo improvisasi. Kalau dibandingkan dengan jazzer lain, beliau termasuk pemain improvisasi yang selalu spontan dalam performance. Gaya panggungnya lumayan ekspresif dan selalu memberi “ruang” bagi pemain lain untuk menunjukkan keahliannya.

Nah, karena beliau lahir lebih dahulu daripada kita, akan jauh lebih baik bila kita “meniru” dahulu apa yang sudah diciptakannya. Kenapa ? Supaya kita tidak perlu susah-payah lagi “mencari-cari”. Seperti yang dikatakan oleh trumpetist Clark Terry, “Imitate, Assimilate, Innovate !!!”

Salam Improvisasi ! ! !

Arief Luthfi Hidayatullah
Penikmat Jazz

Sunday, April 11, 2010

SINGKAT AJA !

Setelah beberapa kali merenung dan merenung untuk mencari "kemudahan" pada setiap jalan, ternyata memang ada caranya. Menurut teori Psikologi kognitif, pikiran hanya mampu memproses paling tidak 7 informasi secara bersamaan. Lebih dari 7 informarsi pikiran bakal "overload". Begitulah..

Teori tetaplah teori...Dan praktek itu relatif...

Pikiran secara sadar maupun tidak sadar melakukan berbagai macam penghapusan informasi. Dan biasa disebut sebagai lupa (ini dgn sadar), namun hakikatnya tersimpan dalam-dalam pada otak emosional yg disebut amgydala (kalo tidak salah). Tanpa adanya penghapusan informasi, seperti yg sudah dituliskan diatas, pikiran akan "overload".

Menangkap informasi yang secara sadar kita "fokuskan" belum tentu dapat disampaikan kembali. Pikiran sadar kita terbatas, tetapi diluar pikiran sadar atau orang sebut "pikiran bawah sadar". Dalam pikiran bawah sadar yg notabene merupakan sumberdaya terbesar dalam diri kita, dibutuhkan penggalian informasi dgn cara "questioning" atau bertanya. Kenapa? Karena dgn mengajukan pertanyaan2 akan menciptakan rangsangan syaraf otak sehingga jaringan-jaringan yg telah terbentuk (memori) dapat kita "recall". Janganlah mencoba-coba berusaha menjawab dgn cara memaksakannya keluar, biarkan saja mengalir...Nanti secara tiba-tiba keluar sendiri jawabannya. Sering divisualisasikan dgn bentuk "bohlam lampu". Munculnya ide-ide biasanya dgn cara yg sealami mungkin atau intuitif.

Lho? Hubungannya dgn judul "SINGKAT SAJA" apa?
Masih dalam konsep sebelumnya, biarkanlah kita menyingkat kejadian-kejadian yg berupa informasi dlm bentuk yang se-umum mungkin. Dalam ilmu logika disebut berpikir deduktif. Dalam bahasa Indonesia juga dipelajari.
Contoh: Kendaraan-Mobil-Toyota-Mesin-Roda-dst


Tentu kita tahu mengenai yg bernama "jembatan keledai" atau "mnemonic" dlm bhsa inggris. Bagaimana kita mengutilisasikannya? Mudah saja, gunakan huruf KAPITAL pada huruf kalimat yg ingin dihafal.
Contoh : Rusak Obrak-obrik Hancurkan (ROH)

Gunanya apa selain itu? Banyak sekali, menghafal nama teman di absensi, menghafal konsep pelajaran tertentu, dll dsb..hehe

Singkatan tidak hanya soal bahasa, singkatnya memberikan pemahaman menyeluruh mengenai sebuah konsep. Bisa diibaratkan dgn ilmu taksonomi pada ilmu biologi. Intinya hanya bergerak dari hal yang umum kepada hal yang singkat.

Bertele-tele? Barangkali...Nikmati saja, cerna dan pengetahuan sangat sulit untuk dikekang saja dikandangnya..Pasti ingin berlari kemana-mana. Pengetahuan yg dimiliki inginnya disampaikan saja..Hehe..Karena ilmu akan mengalir terus meski sudah seda..

Singkat kata..Singkat saja..

Friday, March 12, 2010

BAHASA, APA PENTINGNYA?

Pemahaman akan sebuah ilmu yang memberikan jalan kepada ilmu-ilmu yang lain memudahkan dan mempercepat proses pembelajaran. Dan sambil bermain-main dengan bahasa, disinilah dimulai pemahaman mengenai pengetahuan. Bahasa, konsep pengkodean barangkali dimulai darinya. Bahasa adalah lambang untuk mengungkapkan "hal" yang berada di dalam diri kita dan luar diri kita.

Ketika berbondong-bondong orang mempelajari matematika, kimia, fisika, biologi, sosiologi, antropologi, ekonomi, geografi, dan ilmu2 yg lain, melulu mereka mempelajari bahasa. Apa yang diistilahkan, ditafsirkan, dan dikonsepkan tak mungkin jauh dari pem'bahasa'an teori yang yang rumit. Bahasa secara holistik (menyeluruh) adalah komunikasi yang dipakai untuk mengkomunikasikan dan menjalin relasi dan koneksi. Namun, berapa banyak dari kita yang membatasi konsep bahasa hanya pada bahasa Indonesia, bahasa Daerah, bahasa Inggris ? ? ? Matematika ya bahasa, bahasa angka-angka, simbol,logika, yang bila kita gak ngerti maksudnya ya kita tidak mungkin dapat berkomunikasi atau mengkomunikasikan hitung menghitung.

Sambil menghayati bahasa yang ruang lingkupnya yg begitu luas dibandingkan dgn disiplin ilmu yang lain, kita adalah subyek sekaligus obyek bahasa. Antara bahasa dan penguasaan suatu ilmu menunjukan bidang khasnya. Dapat didengar, dilihat, dan sekaligus dirasakan bagaimana seorang ahli fisika tidak lepas dari kata "gaya", "energi", "relativ", dsb. Dan bahasa adalah identitas yang sulit terlepas dari seseorang.

Makna, Definisi, Istilah, dan apapun itu merupakan hal yang paling esensial (dasar) dalam berpola bahasa. Semantik adalah lingkup bahasa yang mempelajari hal-hal diatas. Untuk apa berbahasa tanpa ada makna yang ingin diungkapkan ? ? ?

Dan saat ini kita menyadari, bagaimana bahasa adalah ilmu yang tak mungkin lepas dari disiplin ilmu yang lain. Bahasa yang kita gunakan menunjukan kualitas, keyakinan, atau kemampuan diri kita.

Dalam Epistemologi -> Bagaimana kita mengetahui Apa yang kita ketahui ???
Pelajarilah maknanya..

Berhati-hatilah berbahasa ! Kita memiliki suara hati yang dapat diajak berbicara, gunakanlah kemampuan alami ini. Dialog internal dahulu, setelah itu dialog external.

Dan ingat, bahasa bukan melulu apa yang diajarkan di sekolah. Semua yang terlihat dan terdengar disini, disitu, dan dimanapun adalah bahasa.

Asahlah diri dan temukan kebenaran dari apa yang ada serta carilah makna dari semua bahasa yang ada di bumi dan barangkali di dunia...

FILOSOFI, METAFORA, IMPROVISASISME MUSIKAL

Menggenapkan ke 40..Dari 1 yang tak terstruktur kepada 40 yang makin tak terstruktur..

REFLEKSI METAFOR IMPROVISATISME

Bagaimana struktur improvisasi berlalu dgn cepat sementara tercipta visualisasi mental bercerita ?
>Improvisasi adalah bercerita dari sebongkahan harmoni yang berulang secara konstan atau inkonstan yang berjalan di tiap segi ritmikal. Bercerita dengan sekalimat, sepatahan frase, sekelumit imajinasi yang diputuskan dengan 'melepaskan' diri dari belenggu teori. Karena menurut Charlie Parker, "Berlatihlah, Pelajari Semua, Kemudian Pada Saatnya,..Lupakan itu Semua..".Setiap nada, ritmikal, harmonik yang dijalin dari berbagai pattern maupun motif, secara spontanitas adalah bentuk pembebasan yang merupakan asal usul dimana Jazz lahir. Sinkopitas yang menstruktur ulang cerita improvisasi mengubah paradigma on-beat yg datar menjadi off-beat yang enerjik, imajinatif, dan kreatif dalam keluar dari jalur ritem yang ada. Improvisasi pada dasarnya mengembangkan dari 'cerita yang hanya sekedar menunjukan' menjadi 'cerita bermakna yang memberitahukan'..Penuh metafora, majas-majas improvisasi yang mengalun di tiap-tiap harmoni yang ekologis. Dan layaknya berpuisi spontanitas, semua dijalankan pertama kali dari berlatih menuai majas. Majas improvisasi yang unlimited bentuknya dapat dicari, dikreasikan kembali, dan dimaknai kembali.

>Improvisasi layak berlalu cepat, namun meninggalkan jejak-jejak visualisasi yang hanya hidup bila benar-benar menghayati dan memimik kalimat-kalimat yang dilontarkan improvisor. Sampai disini terciptalah "Audio to Visual" dan sebaliknya. Kemudian dari "Audio to Visual" menjadi apresiasi (penghayatan) yang sesungguhnya.

Apa yang membuat improvisasi dapat lebih hidup?

>Dinamik, Aksen, Artikulasi yang berbolak balik secara analog..Karena sebenarnya ini adalah pertanyaan "How to Play"..Yang berarti bagaimana mengolah kalimat datar menjadi kalimat persuasif..

Target berlatih akan dijalankan oleh improvisor justru untuk mengembangan realita spontanitas di panggung (performance). Jadi, apa salahnya mempelajari bergudang-gudang teori ??? Tidak salah, tetapi teori adalah praktek itu sendiri dalam konsep bermusik terutama improvisasi ini. Disonansi yang termainkan dengan sengaja sebenarnya bentuk pelepasan teori itu..Tidak ada yang mengajarkan disonansi dengan sempurna, karena disonansi seharusnya adalah bagian dari realita spontanitas.

Bagaimana mengkoneksikan hidup dengan improvisasi ?

1. Kita hidup dalam ruangan yang perlu diisi, karena ruangan dunia ini luasnya tanpa batas. Disinilah kebebasan untuk berimprovisasi yang diterjemahkan sebagai bentuk 'pengembangan diri'. Totalitas berkarya dalam segala bidang, dari esensi sampai kompleksitas yang teralami bila bentuk latihan dijalani dari serpihan-serpihan kecil kemudian satu kesatuan sistem.

2. Dalam konsep filosofi orang Jepang, Kaizen..Yaitu penyempurnaan tanpa henti bahkan dari hal yang amat disepelekan hingga ruang-ruang kosong terisi tanpa terkecuali. Mulai dari hal kecil, karena hal yang kecil mampu menciptakan perubahan besar.

3. Anggap apa yang dimainkan di musik improvisasi ini adalah kehidupan dan keseluruhan sistem ini sendiri. Harmoni adalah ekologi kehidupan. Ritmik adalah jalan kehidupan, masa sekarang, masa lalu dan masa yg akan datang. Melodi itu adalah kita sendiri, kadang kita keluar jalur, kadang kita tidak memperdulikan orang lain adalah proses berkelanjutan yang juga merupakan proses pembelajaran diri.

Dan sambil menikmati, menghayati, bervisualisasi, menciptakan sound mental, improvisasi adalah filosofi kehidupan ini.

SEKARANG ATAU SETELAH X, Y, Z ?

Setelah membaca tulisan ini, entah kenapa ada yang berubah..Sambil menikmati spasi diantara kata-kata atau huruf, tercipta kesadaran otomatis untuk melanjutkannya..

Dan sebelum aku menuai atau menanam perkataan menjadi perbuatan,.Menumpahkan seganjil mungkin dialog dalam hati yang tak seorang manusia tahu kecuali Sang Pencipta..

Dan bahkan semakin mengobati perasaan senang berlebihan, perasaan itu semakin kuat..Bahkan ketika berulang kali terjadi dengan penyadaran pikiran yang terbangun kokoh..

Memetik kepercayaan tentang keyakinan yang menimbulkan motif baru dari setiap apa yang terlihat, terdengar, teraba, tercium, terkecap secara tidak sadar. Membangun keputusan yang menentukan jalan berpikir dengan membangunkan diri yang sebenarnya telah atau sedang tertidur.

Dan disini maupun disitu tertidur tak ada yang membangunkannya terkecuali diri sendiri. Bukan nasehat yang membangunkan, tapi dirinya sendiri.

Sambil membaca kembali setiap spasi...Diantara spasi adalah kata yang bermakna konotasi atau denotasi tergantung siapa dan bagaimana penafsir serta penafsirannya..

Dan spasi adalah anugrah bagi yang membaca. Bacalah ruang kosong itu, niscaya pemahaman justru bertambah seiring bingung mengiringi.

Mudahnya, mata kita mampu mengamati tiap detil huruf tanpa harus terganggu oleh verba-verba dan adjektiva yang bersliweran dengan acak. Susunan syntax terabaikan atau diabaikan pikiran sadar.

Apakah sesuai, kata hati kita dalam bermain-main dengan sebongkahan abjad yang barangkali membuat pikiran serta merta bingung?

Terjawab sendiri, retorika ini adalah jawaban mengenai mudahnya tangan kita menulis dengan berbagai gaya. Semua diperoleh dengan latihan yang sedikit demi sedikit mengantar ke negeri pengetahuan dan pengalaman yang murni terpatri bila terulang dengan persisten.

Dan sementara tulisan ini begitu pendek, mendamaikan diri dengan suara hati adalah jalan yang menjadi sebuah presuposisi untuk terus berkarya, sekarang..Atau setelah membaca tulisan ini....

....

....

BELAJAR ADALAH MENSTRUKTURKAN RASA INGIN TAHU

Belajar adalah fenomena yang terabaikan. Hingga kini pembelajaran mengenai pembelajaran belum menuju kepada struktur permukaan. Yang membuatnya belum terpopulerkan adalah gaya belajar tradisional yang termanifestasikan tanpa kolaborasi pikiran sadar dan pikiran bawah sadar.

Mengangkatnya ke permukaan adalah dengan mengungkit dari dalam. Dengan mempertanyakan "Bagaimana aku tahu Apa yang aku tahu?". Bersama mempraktekan teori yang berputar-putar diantara kemiskinan praktikum sudah menjadi jalur di area Pendidikan di Indonesia. Walaupun scientifik, apa artinya? Apa kontribusinya? Dan bagaimana mengintegrasikannya pada kehidupan harian?

Belajar hakikatnya adalah keterampilan yang dapat dipelajari, diasah, dipertajam sampai terbentuk pemolaan strategi yang dapat diakses sewaktu-waktu secara spontan dalam kontext apapun.

Mengingat keterbatasan pembicaraan di sekolah yang sebenarnya 'menekan' kita sbg siswa untuk mengolahnya secara 'memaksa', maka perlu pemolaan atau bahkan menginterupsi pola dan menciptakan bentuk tingkah laku yang akan menjadi kapabilitas, bahkan identitas.

Sunday, February 21, 2010

Makna Improvisasi Dalam Musik Jazz (Sepatah Opini)

Salah satu musik yang intense dalam berimprovisasi adalah musik jazz. Jazz adalah bahasa bermusik yang nilai seninya dapat dibilang tinggi. Jazz lebih menyerupai dialog/interaksi antara satu orang dgn yg lainnya.Karena tnpa improvisasi maka nama Jazz gak mgkin terdengar...Begitu pula halnya ketika kita mndngar komposisi jazz dari musisi jazz seperti Louis Armstrong, Ella Fitzgerald,Sarah Vaughan,Benny Goodman,Count Basie Big Band,sampai John Coltrane,Miles Davis,Wayne Shorter, sampai Wynton Marsalis,Branford Marsalis, Jhosua Redman,,...Kita seperti mendengar interaksi dlm menyanyikan maupun memainkan alat musik mereka,dan tampak tak ada egoisme dlm mnmpilkan skill permainan yg mereka punyai..Phrase2 yg dimainkan benar2 sesuai dgn isi lagu yg dibwakan sekalipun mrka baru mmpelajari lagu tersebut/ seperti menceritakan sesuatu.

Improvisasi Jazz yg dmikian luas teorinya...Dari improvisasi harmoni/reharmonisation/su
bstitusi,improvisasi line melodi, song form,rhyhmic, berimprovisasi dgn outside notes...dan sebagainya. Bahkan dibuat bermacam2/ lebih tepatnya penemuan cara2 baru dalam mengimprovisasi patten2,line2 jazz..Sebagai contoh Lydian Chromatic Concept,Triadic Chromatic Approach,dll yg bila kita pakai untuk berimprovisasi solo sudah amat cukup menghasilkan melodic line jazz yg amat rumit..Buku2 improvisasi jazz-pun amat bnyk (di luar sono),..

Buku yang aq rekomendasikan : Patterns For Jazz (Jerry Coker), How To Improvise (Hal Crook), Creative Jazz Improvisation (Scott Reeves), The Lydian Chromatic Concept Of Tonal Organization For Improvisation (George Russel)...Dan masih banyak lagi!!

Nah sekarng bagaimana kita mengambil filosofi dari improvisasi jazz??? Jazz gak akan pernah mati karena IMPROVISASI...Jazz gak mungkin eksis di dunia musik tanpa IMPROVISASI,

---Filosofinya adalah bagaimana mengembangkan,memperluas kemampuan kita dalam menjalani hidup ini....Hari ini Harus lebih baik dari hari kemarin..Bagaimana pula kita mampu mengkoneksikan diri kita dgn lingkungan sosial yg memiliki berbagai macam pattern hidup yg berbeda(atau cara bermain solo yg berbeda)...Setiap orang memiliki keunikan tersendiri yg bilamana digabungkan dalam sebuah kelompok sosial maka harus dibentuk harmonisasi yg luas (extension,substitution) supaya tidak terjadi konflik sosial dimana sumbernya adalah Egosentrisme yg tinggi diantara salah satu individu..Kontrol dalam kelompok sosial ini ada dalam diri masing2 dan secara global semua itu diatur oleh seorang Leader. Dan leader inilah yang mempengaruhi keseluruhan komposisi..Yang menciptakan Introduction Atau Ending yang enak dan sesuai..

Rasa hormat yang tinggi antar pemain inilah yang harus kita contoh..Yaitu ketika ada yang mengambil bagian solo satu choruse maka sang pengiring (accompanist) berusaha menjaga harmoni dan ritem. Mereka tau diri, kapan dan dimana harus mengambil solo (menunjukkan kelebihan dirinya)..

Jadi, Kesimpulannya......Dalam Subgenre/Style Jazz apapun yang tidak ada unsur improvisasi/bersolo ria "bukanlah musik Jazz yang SEJATI"....Kemurnian musik Jazz adalah Improvisasi...
Berkomposisi Jazz berarti harus mengedepankan improvisasi..

IMPROVISATION IS EVERYTHING!!!

MElodic Minor dan Aplikasinya dalam Jazz dan musik lainnya (oleh Luthfi)

Barangkali kita jarang mndengar scale yg bernama Melodic Minor....yg sering qt dngar adalah Scale Mayor atau Harmonic Minor...Namun para jazz modernist saat ini sudah bnyk yg menggunakan scale yg satu ini dalam berimprovisasi ria..Contohnya Kurt Rosenwinkel,Jhosua Redman,Mark Turner, bahkan musisi jazz ternama Indonesia sprti Dewa Budjana,Arief Setiadi,Nikita Dompas jg mengaplikasikannya..Ya, mngkin ada bbrapa org musisi yg sudah terlanjur terekam dlm pikiran bawah sadarnya Scale mayor..Dan akhirnya bbrpa dari mereka mngganggap sound yg dihasilkan terasa dissonant..sebentrrr itu krna mrka blum mmbyasakan diri..hmmm jadi ap solusinya??? Ya qt harus mengerti struktur interval dari melodic minor/jazz minor...Dan yg psti tentunya sering mndengar berulang kali...Sehingga tercipta rekaman bwh sadar di limbik otak qt..hehehe

Mari qt mulai dari strukturnya....Yaitu 1 2 b3 4 5 6 7
Sedangkan mayor scale..yaitu 1 2 3 4 5 6 7...jd intinya qt tinggal mngubah nada 3 mnjadi b3...

Di dalam mayor scale qt sudah tau modes-modes sprti ionian,dorian,phrgyan,myxo
lydian,aeolian,locrian...Nah,di dalam melodic minor ini qt bklan mengenal nama2 baru...hehee

Yaitu:
1.Melodic Minor
2.Phrygian #6
3.Lydian Augmented
4.Lydian Dominant
5.Fifth Mode
6.Locrian #2 (Super Locrian)
7.Altered Scale

Yah..barangkali ada yg bilang.....Sebenarnya ngpain sih diberi nama2 aneh kyk gtu???
Yaah liyat sndiri deh ke Allan Holdsworth..bgmna dia nguasain bentuk2 akord,scale dan dia namai sndiri tnpa harus mlhat ke dlm teori yg sudah ada....

Scott Henderson dlm bukunya Jazz Guitar Voicing memasukkan aplikasi teori melodic minor ini ke dalam bentuk voicing yg mengacu pd scale melodic minor...

Berikutt aplikasinya.....Aq ngasih cntoh dgn root C
1) Cm(maj7)- pakelah C melodic minor
2) C7(alt) - pakelah Db melodic minor
3) C7(#11)- pake aja G melodic minorr
4) Cm7b5 - pake Eb melodic minor (nuansanya beda dikit ama locrian)
5)Cmaj7(#5)- pake A melodic minor (bernuansa bitonality/polychord)
6)Csusb9- pakek Bb melodic minor...(yg ini msh blum msuk jg ke otakq.hehehehee)

lho??? kmana yg atunya?? yaa itu si C7#5 dgn F melodic minor....mudahnya perfect forth aja...

Dalam melodic minor...yg paling menarik perhatian dan bersound paling dissonant yaitu Altered Scale....

Ehmmm......ya mngkin ini gak bgitu pntg untuk dunia permusikan di Indonesia...Tapiiii salah satu pintu pembuka untuk menginternasionalkan diri qt adalah dgn melodic minor ini....Qta bkaln mengaplikasikannya dalam komposisi yg ingin qt ciptakn dan improvisasi yg spontan yg qt mainkan...Bagi pemula dlm scale ini biasanya masih bingung dgn aplikasi scale ini.Nah ini yg tak boleh qt lakukan di atas panggung...Spontan adalah improvisasi....Jadi khatamkan scale ini dan Go to Improv Area !!!!

Gaungan Petikan Udara Malam

Jangkrik-jangkrik, kodok-kodok, serta suara hewan yang bersahutan dgn merdu di jam 11.45 malam menemani interaksi batin yang kusambut dengan mudah.

Terjaga di tengah malam sambil bertanya,"Ini jam berapa ?". Dialog yang tak terelakkan dalam batin berulang kali membuka alam sadarku untuk bangun membuka mata.

Gumaman-gumaman Peronda Malam menjaga dengan berputar-putar. Suara mono yang dipukul dari kayu bambu itu membuat hati tenang bukan menggundah. Ya, kuyakini ya tidak ada apapun yang terjadi.

Sebuah fenomena biasa. Tapi terjaganya tubuh dan pikiran dibangunkan oleh heningnya suasana. Sedikit suara. Menggaungnya petikan udara malam yang beresonansi mendengung deras di telinga.

Lihat gelapnya di luar yang sinar dari bulan masih memancar dan berwarna kekuning-kuningan. Bulan itu seakan-akan berkata dengan lirih, "Masih ada cahaya disini, gelap akan aku terangi". Jendela kotak memanjang dengan kaca yang sudah berembun menjadi pembukaku. Pintu terkunci rapat atau hanya tertutup saja bukan masalah bagiku. Tapi sunyinya yang bermasalah walau masih saja suara bambu-bambu itu menggaung.

Lah, sudah kurebahkan tubuh dan punggungku mulai bersetubuh dengan kasur berspreikan motif bunga. Leherku berpindah sana-sini menyamankan diri. Terekam jarum jam menunjuk ke arah angka 1. Kuayunkan sedikit pikiranku untuk menghitung dari 100 sampai 1 dan tertidurlah.

Melanjutkan perjalanan di zona mimpi...Berimajinasi unconciously...

PATTERN-PATTERN UNGGUL MASTER JAZZ

Master Jazz di Dunia memiliki Melodic, Harmonic, dan Rhytmic Patterns yg dapat dideteksi kemudian diutilisasikan atau diexplorasi untuk memperluas konsep musik dan Improvisasi. Musik Jazz sejatinya menjunjung tinggi Unconscious Mind dari pattern2 yg terlatih/terpraktisi dalam daily life..Rapport yang dijalin antar pemain tanpa resistensi bila antar pemain benar2 memahami kontext (lagu dan style lagu atau dialek) dan berekologi dgn baik.

Seorang Jazzer terlatih untuk menggunakan intuisinya (suara hati) daripada pikiran kritis yg terindikasikan takut salah nada. Semakin menggunakan ketidak sadaran (dlm hal ini tercapai karena Pikiran sudah menjadi Muscle), terciptalah nada-nada yang powerful. Setelah di analisis mengandung berbagai macam content yang unggul, dari What to Play, How to Play, When to Play.

Proses Pacing yang berlangsung dgn accompanying lawan bicara (Leader) kemudian meLeading dgn Improvisasi Solo tercipta Unconsciously.

Keunggulan Master Jazz yang muncul dapat dideteksi dgn :
APA YG DIMAINKAN
MELODY
1)Melodic Functions
2)Melodic Lyricism
3)Melodic Curve
4)Melodic Phrase Lengths
5)Melodic Style
6)Melodic Continuity
RHYTHM
1)Rhythmic Forward Motion
2)Rhythmic Activity

BAGAIMANA MEMAINKAN
1)Rhythmic Feel
2)Accents
3)Articulation
4)Dynamics-natural and general
5)Special Effects

PACING/KAPAN MEMAINKAN
1)Resting between melodic phrases

Dari mengkode pattern2 unggul itu kita dapat mengutilisasikannya ke dalam Kontext permainan tertentu dgn berbagai dialek tertentu, dari Swing, Bebop, Hard Bop, Post-Bop, Latin, Samba, hingga Fusion.

Sebenarnya Musik adalah Bahasa. Bahasa-bahasa melodi, irama,dan harmoni yang berbeda-beda dalam tiap etnik. Bahasa (Musik) memiliki pola2 yg amat sangat bisa ditiru, dikembangkan, kemudian diajarkan kepada orang lain. Harmoni tertentu menciptakan "rasa" tertentu, "visualisasi" tertentu. Misal, dimainkan chord diminished 7 akan tercipta aroma, rasa, gambaran mistis tertentu. Melodi dan Ritmik pun menciptakan visualisasi,perasaan,aroma
, kecapan tertentu.

Musik Jazz memiliki kerumitan teori yang mengalahkan musik lain. Tapi, apalah arti Teori bila tanpa Praktikum yang terealisasi dgn nyata. Prosesnya menurut saya, Pemraktekan -> Penteorian.

Learning is by Doing. Belajar adalah dgn melakukan. Lakukan pemolaan Pattern2 di dunia ini. Ada jutaan Pattern yang siap dipakai, dimanfaatkan, dikembangkan, diajarkan kembali.

Melukis GAMBAR MASA DEPAN (part 2)

Jam-jam kosong melumuri kelas-kelas. Di pikiran tiap orang yang ada 'pulang awal' jadi kegembiraan. Tugas-tugas yang menebalkan kertas-kertas mewarnai detik-detik belajar.

Meja yang hitam menjadi alas tangan dan buku yang bersandar. Kadang kepala dan mata memberat bereaksi dengan waktu.
Hitam kelam yang mengadu domba tidak berefek. Hanya sepercik kata yang menyulut membara angan.

JIWA terpanggil
PIKIRAN terprogram
TUBUH tergerak

Masih menyiapkan kuas dan tinta berwarna cerah untuk kutuliskan dan kupatenkan menjadi IMPIAN. Kugerakkan tangan dan jejari dengan kuat sembari berkata YA. Sinyal terdengar jelas mendekat seolah-seolah mendorong dari belakang. Getaran-getaran ilmu yang menjadi nadi dan otot, gelombang-gelombang mimpi yang tertulis rapi di hati dan pikiran mengantarkan pada suatu MASA DEPAN.

HANCURKAN LAGI KARANG KEMALASAN ! HIDUPKAN SEMANGAT DARI KUBURNYA ! SIAPKAN DIRI DARI TITIK START ! KONSENTRASIKAN SEARAH GARIS FINISH !

Melukis GAMBAR MASA DEPAN (part 1)

Berat memandu tangan dan kaki menuju perumahan ilmu pengetahuan pertama-tama. Kalimat dan kata-kata negatif yang mencambuk langkah ke depan. Virus-virus yang menyerang sistem keyakinan untuk maju. Pembisik-pembisik yang suaranya begitu lembut membawa pada kemaksiatan. DELETE SEMUA, UNINSTALL SEMUA SISTEM KEYAKINAN YANG MENGHAMBAT, INSTALL STRATEGI BARU ! ! !

Permainan yang dimulai dan diakhiri tiap sekolah menyudahi motivasi yang mengungkung tinggi. Bukan dari Guru-Gurunya, tapi dari siapa saja yang ada disitu. Yaitu yg mengucapkan KATA-KATA YG DIMAKNAI penuh dgn kebusukan, kemalasan, pembodohan diri.

Selalu suara hati menarik-narik tanganku untuk menulis. Menggeser paradigma yang sudah menjadi hukum tak bersanksi. Pengetahuan tercipta karena adanya pergeseran paradigma.

Di kelas menciptakan atmosfir baru anti-menyontek, anti-ngepek, memang diperlukan kesabaran. Pernah terkhilafkan oleh kebiasaan-kebiasaan yang menghambat diri bukan berarti berhenti membenahi diri. Tapi senantiasa menginstropeksi, bahkan ketika detik-detik ulangan tiba budaya contek menyontek dan ngepek datang menyerang.

TIDAK TERULANG LAGI ! CIPTAKAN KOMITMEN UNTUK BELAJAR ! MEMBINGKAI ULANG KATA-KATA BERKONOTASI NEGATIF ! MELUKIS GAMBAR MASA DEPAN MULAI DETIK INI !

Ber-AUTOMATIC WRITING Unconsciously

Tangan yang bermain dgn jari-jari menulis dgn begitu cepat tanpa berpikir (NO MIND) seperti gaya melukis Surrealism. Dimana tangan dibiarkan bergerak saja tanpa harus peduli ejaan yang tepat. Karena kebanyakan hambatan penulis adalah terlalu berfikir kritis tentang ejaan. Selalu terlatih untuk "membaca" adalah satu kunci dalam Automatic Writing. Mengutilisasikan segala hal yg ada di sekitar untuk "dibaca".

Pikiran bawah sadar menyimpan jutaan informasi melalui kelima indra, bahkan melalui ESP (Extra Sensory Perception). Pikiran yang cenderung menerima hal apapun tanpa "protes" ini melibatkan emosi yang sebagai jembatan menuju bawah sadar ini.

Mulailah menulis dan awali dengan "membaca". Membaca dalam kontext apapun. Membaca situasi, membaca buku, membaca pikiran, membaca sinyal bahasa tubuh, dan begitu byk kontext lainnya.

Hindarilah berpikir kata apa yang akan kita tuliskan. Tulis saja, ikuti tangan bergerak (dgn bimbingan bawah sadar). Bila dilakukan dgn timing tertentu, lakukan sesuai dgn temponya. Tulis apapun, walaupun cuma kata yang diulang-ulang, bahkan "waduh, apa-apa lagi, bingung nulis apa ya??".

Kita berada dikendali pikiran tercerdas kita. Semua indra akan dilibatkan tanpa sadar. Biarkanlah mengalir, kalau perlu berilah waktu untuk tergesa-gesa dlm menulis, misalnya buatlah waktu 1 menit untuk menulis 3 hlmn. Dengan begini, pikiran kritis kita tidak akan mengejar. Berpikir kritis membuat kreatifitas terhambat. Berpikir kritislah bila hasil sudah ada. Lakukan perbaikan, lakukan analisis, perbaiki diksi, ejaan, kata kerja, sifat, keterangan, dsb. Gunakan byk waktu disini untuk "menyunting".

Setelah tulisan berhasil dibuat dan disunting. Bagikan kepada siapapun. Biarlah orang mengkritik hasil karya seni kita. Bila mereka mengkritik, sebenarnya pikiran sadar mereka mengkritik pikiran bawah sadar kita.

Revisi kembali setelah berhasil kita bagikan dan dikritik. Lakukan penyempurnaan. Buatlah tema-tema yang sesuai /penjudulan yang tepat pada hasil karya alam bawah sadar kita.

Secara mentah membagikan karya Automatic Writing memang boleh dilakukan. Abstraksivitas yang muncul adalah bentuk seni yang masuk dalam aliran Surrealism. Seperti mengutilisasikan segala hal yang tanpa sadar ke dalam gerakan tangan dan font tulisan yang digunakan. Memastikan diri telah menguasai kelima indra adalah penting untuk menguraikan "cerita" untuk membawa pembaca menuju "trance".

Semua yang dituliskan disini juga "automatic writing" dari saya. Jadi berhati-berhati. Jangan percaya 80% tulisan disini apalagi 100%. Semua uraian disini adalah hasil scanning dari berbagai artikel mengenai Automatic Writing. Saya munculkan dan bangkitkan kemampuan AW disini dgn skill yang belum memadai. Perlu banyak berlatih.

"Setiap struktur kata, Setiap struktur frasa, Setiap struktur kalimat, Setiap struktur paragraf, Setiap struktur tema, adalah Pikiran Bawah Sadar" (Luthfi)

Tiupan Slide Trombon Khas Jazz Improvisation Hal Crook

Nada-nada, harmoni, dan ritmis dengan kombinasi "pedagogy jazz" yang sangat mewarnai tiap improvisasinya. Seorang trombonist "gila" yang permainannya amat memukau. Growl technique dari slide trombonnya benar-benar humany. Seperti suara monster dalam sebuah lingkungan beratmosfir dingin. Iringan yang sungguh intelligent. Penuh dengan interpersonal communication dlm sebuah grup dgn pemain-pemain jazz kelas tinggi yang amat berfilosof tinggi.

Tidak ada yang terdengar resisten, malahan seperti selalu memberi sinyal "YA" antar pemain. Hal Crook sendiri adalah seorang Chef dalam Jazz Improvisation di Berklee. Tidak menimbulkan berbagai macam hal yang terdengar teoritis. Semua komposisinya mungkin didasari oleh profesinya sebagai Guru. Dengan harmoni yg cenderung advance, tapi membawakan "cerita" dgn baik dgn full improvisation maupun interplay yang manis.

Membaca, mendengar, memainkan kontent dalam bukunya How to Practice Improvisation sangat menyenangkan. Walaupun terkesan teoritis, tapi percayalah bukunya FULL OF PRACTICUM. Bahkan, di dalamnya mengandung berbagai strategi dalam berlatih improvisasi yang dianggap powerful untuk pendidikan Jazz. Pembagian improvisasi jazz dalam How To Play, What to Play, dan When to Play membuka pintu bagi player sekaligus menganalisis berbagai pola perilaku melodic, harmonic, dan rhythmic.

Komposisi Free Jazz-nya yang berkutat pada Tema membawa pendengar terbawa pada keliaran permainan trombonnya. Nuansa synthesizer trombon yang jadi signaturenya dapat dia pakai dalam kontext Post-Bop Jazz. Kolaborasinya dgn musisi jazz besar seperti Clark Terry, Mick Goodrick, Joe Diorio, George Garzone membuat ke-complex-an tanya jawab dan saling memberi tempat dengan sangat ekologis.

Range penggemar dari yg notabene Trombonist malahan cenderung tidak bgtu byk dibandingkan penggemarnya dari instrument yang berbeda. Saya sendiri melihatnya bukan sbg trombonist, tetapi pencipta Melodic Line yang pattern-patternnya sulit ditebak. Penuh dengan pengetahuan yang dibawakannya tanpa terpaksa dan terintegrasi dgn sempurna pada tiap improvisasi, reharmonisasi, komposisinya.

KEKUATAN AFIRMASI

Afirmasi adalah kalimat-kalimat ringkas yang disusun dengan "tajam" dari orientasi 'goal'/tujuan akhir/hasil akhir yang mengasumsikan kemungkinan/posibilitas dan pencapaian dan menjaga pikiran kita tetap fokus. pada 'goal' tersebut.

Afirmasi dapat membantu kita mencapai apa yang kita hasratkan atau inginkan. Afirmasi itu seperti kalimat-kalimat keyakinan-dan sangat kuat, tetapi afirmasi harus diungkapkan dengan hati-hati..

Ketika anda membuat sebuah afirmasi mengenai pengembangan diri, ungkapkan itu dengan "seolah-olah hal/keinginan anda terjadi sekarang". Sebagai contoh, bila goal anda adalah menjadi seseorang yang lebih rileks, afirmasi yang sesuai adalah : "Saya menjadi orang yang lebih rileks, Saya merasa lebih baik dan semakin baik."

Hindarilah untuk mengungkapkan afirmasi mengenai pengembangan diri ini seolah-olah 'telah' terjadi, sbg contoh, "Saya adalah orang yang lebih rileks dari sebelumnya. Aku sudah merasa lebih baik."Padahal anda belum-dan pikiran bawah sadar anda akan membisikkan sesuatu, "Tidak, kamu belum termasuk. Kamu tidak akan mengelabui siapapun."

Hindarilah untuk memberikan afirmasi pengembangan diri ini sebuah batas waktu tertentu, sbg contoh, "Dalam waktu 3 bulan ini saya akan menjadi orang yang semakin rileks." "Yang pertama, hal ini mungkin akan didapat lebih dari ataupun kurang dari 3 bulan".Yang kedua, pikiran bawah sadar anda akan berbisik, "Baik, jadi kita tidak membutuhkan apapun sekarang, seperti itu?"

Afirmasi haruslah ditentukan waktu dan tanggalnya secara spesifik bila afirmasi itu adalah tindakan yang spesifik, sbg contoh "Hari Senin tanggal 19 Februari Saya akan pergi ke tempat latihan untuk berlatih dalam waktu satu jam" atau "Mulai dari saat ini sampai tahun depan Saya akan memiliki kemampuan X."

APA YANG ANDA PIKIRKAN, TULISKAN !

Tuliskanlah hasil akhir yang diinginkan. Tuliskanlah afirmasi-afirmasi Anda. Tuliskanlah diatas kertas berkualitas baik dengan tulisan tangan Anda yang terbaik dan katakanlah afirmasi-afirmasi itu beberapa waktu setiap hari. Mereka akan tersimpan dalam pikiran bawah sadar dan Anda akan mulai untuk melihat kesempatan/peluang yang belum pernah Anda lihat sebelumnya.

Ketika anda mencapai apa yang Anda inginkan, taruhlah apa yang Anda capai dengan aman dibawah judul "Cerita Sukses" dan kapanpun Anda merasakan kepercayaan diri Anda melemah, galilah "Cerita Sukses" Anda dan nikmatilah perasaan sukses kembali..!

KITA ADALAH MANUSIA PEMBELAJAR !

       Pengetahuan yang telah kita peroleh selama edukasi di sekolah sering tidak "make sense" atau jarang ditemukan jejak-jejak neurologis. Pengetahuan pada dasarnya adalah untuk diketahui dan ditanamkan sehingga membentuk pengembangan diri yang berkelanjutan.

       Lingkungan sekolah umum di Indonesia adalah lingkungan pembelajaran yang membosankan. Bukan karena pelajaran-pelajaran yang kita serap, tetapi bagaimana kita menyerap pengetahuan-pengetahuan tersebut.

       Pendidikan adalah menguji hasil pengetahuan yang telah kita peroleh atau telah kita lukis dalam kertas kosong. Kertas kosong putih, yang langsung saja dituangkan tinta di atasnya. Tetapi kita tidak tahu apa sebenarnya tinta yang telah tercetak di kertas itu.

       Kritikan bagi pendidikan adalah ke-sistematis-annya yang tidak memberikan jalan keluar kepada kita sebagai generasi pembelajar untuk mengoptimalkan kemampuan kecerdasan kita.

       Dr. Howard Gardner seorang peneliti mengenai kecerdasan multi menemukan bahwa kita memiliki setidaknya 8 kecerdasan. Tiap-tiap kecerdasan secara unik dominan pada salah satunya.

8 Kecerdasan ini adalah :
LINGUISTIK (kecerdasan berbahasa)
MATEMATIK (kecerdasan matematis/menyelesaikan persoalan angka)
VISUAL/SPASIAL (kecerdasan visual/kecerdasan dalam melihat/menggambar)
KINESTHETIC (kecerdasan olah raga atau tubuh)
MUSIKAL (kecerdasan musikal atau kecerdasan mendengar)
INTERPERSONAL (kecerdasan berkomunikasi dgn orang lain)
INTRAPERSONAL (kecerdasan berkomunikasi dgn diri sendiri/pikiran bawah sadar)
dan INTUISI (kecerdasan menerima/menyadari informasi diluar kelima indra kita/sixth sense)




       Nah, padahal begitu banyak kecerdasan yang teridentifikasi oleh teknologi penelitian kecerdasan sekarang. Tetapi mengapa masih saja dari pihak-pihak tertentu sering menganggap kecerdasan itu sebatas intelijensi atau diidentikan dgn kecerdasan matematika saja?? Padahal bila kita mem-boost 7 kecerdasan yang lain, kita akan menjadi manusia yang sangat flexibel dan cenderung sukses di segala bidang.

       Ya beginilah kondisi Pendidikan Indonesia yang tertinggal oleh zaman. Kapan Indonesia menjadi bangsa yang lebih maju? Ketika Bangsanya sendiri mengoptimalkan pembelajaran di semua kecerdasan ini.

        Sudah ! ! ! Sekarang bukan saatnya mencela atau me-label orang lain dengan kata "bodoh" ! Kita memiliki kecerdasan itu semua, namun BAGAIMANA KITA MENINGKATKANNYA DGN BELAJAR DAN BERLATIH..?

        Pendidikan dan sistemnya sekarang memang sudah terlanjur dikultuskan. Tetapi di tempat Bimbingan Belajar kita dapat memperolehnya. Tetapi saya tidak, yang penting kita "bernafsu" mencari pengetahuan dengan selalu membaca buku-buku pengembangan diri atau pengembangan otak bahkan kemampuan metafisik.

Mulailah saat ini ! JADILAH MANUSIA PEMBELAJAR !