Friday, March 12, 2010

FILOSOFI, METAFORA, IMPROVISASISME MUSIKAL

Menggenapkan ke 40..Dari 1 yang tak terstruktur kepada 40 yang makin tak terstruktur..

REFLEKSI METAFOR IMPROVISATISME

Bagaimana struktur improvisasi berlalu dgn cepat sementara tercipta visualisasi mental bercerita ?
>Improvisasi adalah bercerita dari sebongkahan harmoni yang berulang secara konstan atau inkonstan yang berjalan di tiap segi ritmikal. Bercerita dengan sekalimat, sepatahan frase, sekelumit imajinasi yang diputuskan dengan 'melepaskan' diri dari belenggu teori. Karena menurut Charlie Parker, "Berlatihlah, Pelajari Semua, Kemudian Pada Saatnya,..Lupakan itu Semua..".Setiap nada, ritmikal, harmonik yang dijalin dari berbagai pattern maupun motif, secara spontanitas adalah bentuk pembebasan yang merupakan asal usul dimana Jazz lahir. Sinkopitas yang menstruktur ulang cerita improvisasi mengubah paradigma on-beat yg datar menjadi off-beat yang enerjik, imajinatif, dan kreatif dalam keluar dari jalur ritem yang ada. Improvisasi pada dasarnya mengembangkan dari 'cerita yang hanya sekedar menunjukan' menjadi 'cerita bermakna yang memberitahukan'..Penuh metafora, majas-majas improvisasi yang mengalun di tiap-tiap harmoni yang ekologis. Dan layaknya berpuisi spontanitas, semua dijalankan pertama kali dari berlatih menuai majas. Majas improvisasi yang unlimited bentuknya dapat dicari, dikreasikan kembali, dan dimaknai kembali.

>Improvisasi layak berlalu cepat, namun meninggalkan jejak-jejak visualisasi yang hanya hidup bila benar-benar menghayati dan memimik kalimat-kalimat yang dilontarkan improvisor. Sampai disini terciptalah "Audio to Visual" dan sebaliknya. Kemudian dari "Audio to Visual" menjadi apresiasi (penghayatan) yang sesungguhnya.

Apa yang membuat improvisasi dapat lebih hidup?

>Dinamik, Aksen, Artikulasi yang berbolak balik secara analog..Karena sebenarnya ini adalah pertanyaan "How to Play"..Yang berarti bagaimana mengolah kalimat datar menjadi kalimat persuasif..

Target berlatih akan dijalankan oleh improvisor justru untuk mengembangan realita spontanitas di panggung (performance). Jadi, apa salahnya mempelajari bergudang-gudang teori ??? Tidak salah, tetapi teori adalah praktek itu sendiri dalam konsep bermusik terutama improvisasi ini. Disonansi yang termainkan dengan sengaja sebenarnya bentuk pelepasan teori itu..Tidak ada yang mengajarkan disonansi dengan sempurna, karena disonansi seharusnya adalah bagian dari realita spontanitas.

Bagaimana mengkoneksikan hidup dengan improvisasi ?

1. Kita hidup dalam ruangan yang perlu diisi, karena ruangan dunia ini luasnya tanpa batas. Disinilah kebebasan untuk berimprovisasi yang diterjemahkan sebagai bentuk 'pengembangan diri'. Totalitas berkarya dalam segala bidang, dari esensi sampai kompleksitas yang teralami bila bentuk latihan dijalani dari serpihan-serpihan kecil kemudian satu kesatuan sistem.

2. Dalam konsep filosofi orang Jepang, Kaizen..Yaitu penyempurnaan tanpa henti bahkan dari hal yang amat disepelekan hingga ruang-ruang kosong terisi tanpa terkecuali. Mulai dari hal kecil, karena hal yang kecil mampu menciptakan perubahan besar.

3. Anggap apa yang dimainkan di musik improvisasi ini adalah kehidupan dan keseluruhan sistem ini sendiri. Harmoni adalah ekologi kehidupan. Ritmik adalah jalan kehidupan, masa sekarang, masa lalu dan masa yg akan datang. Melodi itu adalah kita sendiri, kadang kita keluar jalur, kadang kita tidak memperdulikan orang lain adalah proses berkelanjutan yang juga merupakan proses pembelajaran diri.

Dan sambil menikmati, menghayati, bervisualisasi, menciptakan sound mental, improvisasi adalah filosofi kehidupan ini.

No comments:

Post a Comment